Kamis, 28 November 2013

PUISI - mejikuhibiniu

Mejikuhibiniu
karya: M. Sholihin

Merah, jingga, kuning dan hijau
Itu dulu
Aku meratap
Depan cermin bertabur bubuk-bubuk debu
Penuh luka

Harus bertanya aku mengapa
Dapat memeluknya tanpa didasari dengan cinta
Kenapa harus cinta
Ah!...


Gugur daun cemara putih
Menabur kebencian
Seakan pasukan Nazi dan Jepang yang bertempur

Termenung
Telunjuk di dahi
Mencoba memperkosa otak
Fatal-
Aku mencoba terpejam



Aku tak mau diam
Tak pula ditemani alunan musik cinta

Biru, nila kemudian ungu
Dulu aku pernah benci ungu
Pula, aku pernah mencintainya
Sekarang hitam
Oh tidak, sekarang putih
Tunggu!
Aku tak mau menulis puisi tentangnya!

0 komentar:

Posting Komentar