Unggulan
IPA merupakan salah satu program unggulan
di Madrasah Aliyah Nurul Jadid. Program ini berdiri sejak tahun
2006. Saat itu
program Unggulan IPA bernama IPA Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (IPA RMBI).
Kemudian, pada tahun 2012 nama IPA RMBI diubah oleh pihak Madrasah Aliyah Nurul
Jadid menjadi Unggulan IPA. Perubahan nama ini tidak lepas dari kebijakan
pemerintah tentang dihapusnya sekolah berstandar internasional (SBI) di
indonesia, sehingga mau tidak mau IPA RMBI yang sebenarnya merupakan program
dari Departemen Keagamaan (DEPAG) harus mengubah nama IPA RMBI.
Terkait
dengan latar belakang didirikannya IPA RMBI, KH. Maltuf Siraj, kepala sekolah
pada saat dirintisnya IPA RMBI, Beliau
menyampaikan bahwa IPA RMBI ini merupakan program dari Departemen Agama (DEPAG). Pada saat itu Departemen Agama memilih lima
madrasah aliyah, yang mana lima madrasah ini diproyeksikan untuk menjadi
madrasah yang bertaraf internasional, dan Madrasah Aliyah Nurul Jadid masuk
dalam daftar nama lima madrasah tersebut.
Pada
awal berdirinya, UNGGULAN IPA (IPA RMBI) hanya membuka kelas untuk putri.
Selanjutnya, yakni pada tahun 2007, angkatan pertama untuk putra dibuka. Untuk
angkatan pertama, UNGGULAN IPA putra berhasil meluluskan 13 siswa. Kemudian untuk lulusan angkatan kedua, ketiga
dan keempat masing-masing berjumlah 13, 12 dan 10 siswa. Sedangkan Untuk siswa
yang masih aktif berjumlah 21 siswa, yakni 13 siswa kelas XI dan 8 siswa kelas
XII.
ORGANISASI
Untuk
mengorganisir seluruh kegiatan, Unggulan Ipa mempunyai organisasi internal yang
bernama International Student Organization (ISO). Organisasi ini dibentuk sejak
berdirinya Unggulan IPA dan dirancang oleh Ahmad Saufi selaku Kordinator Non-akademik
pada saat itu. Selain untuk memudahkan dalam pengelolahan kegiatan, ISO juga
merupakan wadah bagi siswa Unggulan IPA untuk belajar berorganisasi.
Secara
struktural, ISO dipimpin oleh Leader of ISO. Kemudian, di bawahnya ada Vice of
Leader. Leader dan Vice of Leader ini merupakan struktur tertinggi yang ada di
ISO. Untuk mengelola keuangan dan mengelola administrasi ISO masing-masing
diorganisir oleh Treasure dan Secretary.
Selanjutnya,
iso mempunyai bagian-bagian (division) yang fungsinya untuk mengorganisir
kegiatan secara lebih spesifik. Yang pertama adalah Languange Division,
merupakan bagian yang bertugas untuk mengelola kegiatan yang bersifat
kebahasaan (bahasa inggris), misalnya Speech Presentation, Teeling Story dan
lain-lain. Selanjutnya adalah Religion Division, bagian ini bertugas untuk
mengelola kegiatan keagamaan, seperti Khotmil Qur’an, Sholat Dhuha dan lain
sebagainya.
Selain
Languange Division dan Religion Division, ISO juga mempunyai Skill Division dan
Education Division. Kedua bagian ini masing-masing bertugas untuk mengorganisir
kegiatan siswa Unggulan IPA yang
bersifat pengembangan bakat dan kegiatan yang sifatnya belajar mengajar.
ISO
juga mempunyai dua bagian lain yang fungsinya untuk mendukung semua kegiatan
yang sudah di-planing-kan oleh empat bagian-bagian diatas, yakni Dicipline
Division dan Equipment Division. Dicipline Division bertugas untuk menjaga
kedisiplinan siswa Unggulan IPA dalam mengikuti kegiatan yang sudah di-program
oleh bagian yang lain. Sedangkan Equipment Division bertugas untuk menyiapkan
segala kebutuhan yang dibutuhkan ketika kegiatan dilaksanakan, misalnya sound
system, papan, dan lain sebagainya.
Demikian sedikit gambaran tentang
struktur kepengurusan ISO serta sejarah singkat organisasi internal Unggulan
IPA tersebut. Sekedar mencatat sejarah, untuk ISO periode pertama dipimpini
oleh Adi Setiawan. Selanjutnya, untuk periode kedua, ketiga, keempat dan kelima
masing masing dipimpin oleh Arif Rohmatullah, Imam Pramana, Nurul Huda dan Fuad
Al-Baqie. Dan untuk saat ini ISO dipimpin oleh Syarif Hidayatullah.
ALUMNI
Lulusan
Unggulan IPA telah tersebar di berbagai perguruan tinggi di indonesia. Baik itu
di perguruan tinggi negeri maupun di perguruan tinggi swasta. Untuk angkatan
pertama atau THEFURE (The Future Revolutionary; nama angkatan pertama), dua
siswa Unggulan IPA —Arif Rohmatulah dan Adi Setiawan— berhasil meraih beasiswa
santri masing-masing di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS); Surabaya. Selain sukses meraih beasiswa santri, dua
siswa –Feri Nan Dariyanto dan Muhammad Ghufron— angkatan pertama juga berhasil
meraih beasiswa Bidik Misi, keduanya diterima di Universitas Negeri Malang. Selain
yang disebutkan, angkatan pertama juga ada yang melanjutkan studinya di
Universitas Islam Indonesia (UII); Yogyakarta, STKIP Lumajang, POLTEKES Malang,
UIN Ibrahimy; Situbondo, Institut Agama Islam Nurul Jadid, dan Sekolah Tinggi
Teknologi Nurul Jadid.
Untuk
angkatan yang kedua atau TOGETHERNESS. Satu siswa berhasil meraih beasiswa
santri di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kemudian, angkatan ini juga ada
yang meraih beasiswa di Universitas Negeri Jember. Selain itu, angkatan kedua
ini tersebar di beberapa universitas, sebut saja Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Islam
Malang, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel; Surabaya dan Sekolah Tinggi
Teknologi Nurul Jadid.
Selanjutnya
adalah angkatan yang ketiga atau IDIOT. Generasi yang ketiga ini juga tersebar
di beberapa universitas, yakni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah;
Jakarta, Universitas Brawijaya; Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas
Negeri Jember, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel; Surabaya dan STIKOM
Jakarta.
Angkatan
yang baru lulus adalah C.I.E.P, Merupakan angkatan keempat dan merupakan
angkatan pertama yang ber”lebel” Unggulan IPA (bukan RMBI). Untuk jenjang studi
selanjutnya, generasi yang keempat ini masih belum ada informasi yang valid,
karena masih dalam tahap seleksi. (Berdo’a: semoga teman-teman kita ini diterima
di perguruan tinggi yang sesuai dengan potensi mereka dan sesuai dengan ridha
ALLAH, Al-fatihah).
0 komentar:
Posting Komentar